Hiruk pikuk kehidpan mahasiswa IPB seolah-olah sudah menjadi tradisi yang harus terjadi. Terutamanya di daerah sekitaran Babakan Raya (alias Bara ^^). Aku melangkahkan kaki yang sebetulnya telah letih ini menuju Cyber Merpati IPB. Sayup-sayup aku mendengar bunyi dentingan alunan musik yang baru satu tahun ini akrab di telingaku. Ya,,apalagi kalau bukan pertunjukan topeng monyet.Detik-detik waktu pasti akan terus berlalu. Jangan biar ia berlalu tanpa makna. Buatlah ia terkenang sepanjang masa. Karena merugilah manusia yang waktu-waktunya berlalu tanpa berbuat yang terbaik di jalan Allah. Sehingga waktu yang telah ia lalui itu tiada yang mengenangnya.
Senin, 11 Juli 2011
Topeng Monyet, antara Kebutuhan dan Ironisme mempertahankan seni budaya
Hiruk pikuk kehidpan mahasiswa IPB seolah-olah sudah menjadi tradisi yang harus terjadi. Terutamanya di daerah sekitaran Babakan Raya (alias Bara ^^). Aku melangkahkan kaki yang sebetulnya telah letih ini menuju Cyber Merpati IPB. Sayup-sayup aku mendengar bunyi dentingan alunan musik yang baru satu tahun ini akrab di telingaku. Ya,,apalagi kalau bukan pertunjukan topeng monyet.
Langganan:
Komentar (Atom)